APAKAH
Anda sering meminta anak-anak untuk tidur pada sore hari? Jika ya,
hati-hati. Penelitian terbaru menyatakan, tidur sore berimplikasi buruk
pada mental anak, dan rawan datangnya penyakit.
Satu
kajian terbaru mendapatkan tidur sore dapat mengganggu pertumbuhan
mental anak-anak seperti hasil kajian dari tim yang diketuai Dr. John
Harsh dari Universitas Southern Mississippi, seperti dikutip situs
www.rumahzakat.org.
Penelitian
yang dilakukan terhadap 738 anak-anak yang berusia dua tahun ke atas
menyimpulkan, anak-anak khususnya yang tidur sore terbukti sukar tidur
malam dan gagal memainkan puzzle dan keterampilan organisasi. Akibat
kebiasaan tidur di sore hari mereka 39 menit lebih lambat tidur
malamnya daripada rekan sebaya yang tidak tidur siang/sore. ”Anak-anak
yang tidur sore bukan saja susah tidur malam, tetapi sukar bangun pada
keesokan harinya,” ujar anggota tim, Dr. Alyssa Cairns saat
mempresentasikan hasil penelitian itu pada Associated Professional Sleep
Societies di Minneapolis.
Hasil
kajian tersebut juga didukung penelitian oleh Dr. Kazuhiko Fukuda,
dari Universiasi Fukushima, Jepang. Peneliti Amerika lainnya, Dr Joe
McNamara dari Universitas Florida, juga melakukan penelitian terhadap 27
anak-anak TK yang diukur dengan kemahiran mereka memecahkan permainan
puzzle.
”Anak-anak
yang banyak tidur siang hanya dapat menyelesaikan sedikit teka-teki.
Semakin lambat mereka tidur malam, semakin kurang daya kecakapan mental
mereka. Tidur siang tidak dapat dijadikan pengganti tidur malam,”
katanya.
Peneliti
dari University of Florida, Dr. Joe McNamara juga mengatakan,
anak-anak yang banyak tidur siang hanya dapat menyelesaikan sedikit
teka-teki.
Psikolog
dan guru Bimbingan Konseling (BK) SMP Plus Assalaam, Dra. Hj. Yanti
Amiyanti, Psi. mengatakan, hasil penelitian tersebut sejalan dengan
sebuah hadis Nabi Muhammad yang menyatakan ”ketidaknyamanan” apabila
tidur sore. ”Malah umat Islam tidak diperbolehkan tidur selepas Asar
sampai Magrib,” katanya.
Mengutip
pengajian yang sering diikuti, Hj. Yanti mengatakan, hal itu
dikarenakan antara Asar dan Magrib biasanya menimbulkan linglung atau
bingung setelah tidur. ”Bahkan dalam ajaran Islam dinyatakan tidur sore
bisa menimbulkan penyakit,” kata perempuan lajang ini.
Mengenai
tidur siang, Hj. Yanti mengatakan, untuk anak usia kelompok bermain
(play group/PG) dan TK masih membutuhkan jam tidur yang relatif lebih
banyak daripada remaja. (Sarnapi/”PR”)***
Sumber: Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar