Senin, 16 September 2013

Hukum Alam

Selamat  malam minggu kawan... menurut saya tidak ada yang lebih spesial dari malam minggu ini, karena saya merasa sudah di kecewakan sudah merasa di khianati oleh orang orang yang selama ini saya anggap sebagai teman, tapi tidak apa apa sebab satu cinta berlalu seribu sayang yang akan datang,

Oya kawan ngomong ngomong saya punya artikel menarik nih yang saya rangkung dari postingan salah satu suhu blogger, dan menurut saya artikel ini sangat bermanfaat buat kita semua, terutama buat saya sebab sangat berkaitan erat denga kondisi hati saya saat ini, temanya ya'itu mengenai hukum alam, jadi jangan pernah merasa malas untuk membaca ok,,,

Kalau kita belajar Al Quran tentunya di situ banyak Ayat-ayat tentang hukum alam, hukum Alam menurut yang saya pelajari suatu Hukum yang di berikan Allah untuk penghuni Alam dan seisinya yang berlaku dan berjalan dengan adil.

Dalam Al Quran di sebutkan kalau Allah memberikan semuanya untuk kemanfaatan utamanya manusia dan seisinya... Apa bunyi hukum alam tersebut? Coba bacalah Al Quran di situ ada siang ada malam dan perputaran bumi, ada kebaikan yang mendapatkan balasan begitu juga dengan keburukan juga mendapatkan balasan dan lain-lain.

Semua sama di hadapan Allah baik yang muslim maupun non muslim, baik seorang dengan kelakuan baik maupun tidak, karena Al Quran diturunkan untuk Rahmatan Lil Alamin atau Rahmat bagi penghuni Alam ini.

Kalau kita pahami lagi segala perbuatan atau apa yang kita lakukan di dunia ini pasti ada balasan atau hasilnya di dunia ini, Kadang seorang ustad atau kiyai hanya bicara pahala dan dosa dan balasannya di akhirat nanti.
Dalam pemahaman/logika umum,akhirat adalah suatu yang ghoib(untuk sekarang) jadi ada sebagian orang yang akan melakukan suatu perbuatan dosa tidak berpikir panjang karena akhirat masih jauh dan di awang-awang,,, Padahal tidak, semua perbuatan akan mendapatkan hasilnya di dunia ini.

Sebuah penyakit/masalah/kasus yang kita hadapi adalah hasil dari perjalanan hidup yang telah kita lewati, Kalau kita belajar Al Quran dan isinya ada Hukum Alam/Sunatullah,bahwasannya Allah tidak pernah menghukum hambanya karena kalau kita belajar Tauhid, Allah Maha Pengasih dan Penyayang, tidak ada sifat Allah yang negatif. Kalau toh kita merasa di hukum berarti kita masih disuruh belajar ataupun dalam rangka pembersihan diri untuk peningkatan keimanan kita

Kalau kita benar mempelajari Hidup dengan bimbingan Al Quran pertama kali kita harus jujur baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain, dengan begitu kita akan bisa memahami Alam ini. Bukankan dalam Isro' Miroj Nabi Muhammad di perintah Sholat dan di ajarkan dengan Iqro.... atau "bacalah". Bacalah semua yang ada di sekitarmu.

Dengan membaca sekitarmu anda akan berpikir,menjalani dan menempuh perjalaan/ujian di dalam kehidupan sehingga kawan kawan menjadi cerdas dan beriman (Orang yang berakal adalah orang yang beriman).

Hukum Alam intinya adalah keseimbangan ataupun ada aksi ada reaksi, kita menanam pasti kita mengunduh, semisal dalam perjalanan siang dan malam adalah suatu bentuk keseimbangan, begitu juga apabila kita menhancurkan hutan akan menghasilkan seperti banjir, suhu bumi yang semakin panas... kalau kita biasa hidup dengan pola yang tidak baik/tidak sehat maka hasilnya yang kita unduh juga tidak baik/atau sakit (dalam waktu yang singkat ataupun butuh waktu).

Seorang kiai yang hanya wirid dengan jumlah banyak atau menjalani Sufi atau menyendiri masih kalah keimanannya dengan seorang yang mempunyai keseimbangan hablumminallah dengan Hablumminannas, karena dia lebih mendapatkan ilmu dan ujian-ujian hidup dalam menghadapi realiti yang ada (ujian-ujian ini yang akan meningkatkan keimanan).

Allah sudah memberikan semuanya ke manusia tinggal bagaimana kita menggunakan dan menjalani semua yang ada...

Tulisan di atas merupakan curahan hati saya dan pembuka wawasan kita semua kawan,,, agar kita mau belajar dari diri kita, orang lain, lingkungan yang akan menjadikan kita menuju keseimbangan hidup baik dunia dan akhirat,
Kesempurnaan hanya milik Allah dan Nabi Muhammad dan kita wajib menuju kesana.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Yup,tp saya kurang setuju ttg sufi yg berkesan menyendiri dlm postingan sdr yg saya tau sufi lbh byk bergaul di masyarakat bahkan lbh byk dicoba. Cth rabi'ah atau para wali(wali9) yg kita kenal di indonesia atau Tokoh sufi lain nya.tq

Unknown mengatakan...

Yup,tp saya kurang setuju ttg sufi yg berkesan menyendiri dlm postingan sdr yg saya tau sufi lbh byk bergaul di masyarakat bahkan lbh byk dicoba. Cth rabi'ah atau para wali(wali9) yg kita kenal di indonesia atau Tokoh sufi lain nya.tq