Selamat malam minggu kawan... menurut saya tidak ada yang lebih spesial dari
malam minggu ini, karena saya merasa sudah di kecewakan sudah merasa di
khianati oleh orang orang yang selama ini saya anggap sebagai teman,
tapi tidak apa apa sebab satu cinta berlalu seribu sayang yang akan
datang,
Oya kawan ngomong ngomong saya punya artikel menarik nih yang saya rangkung dari postingan salah satu
suhu blogger, dan menurut saya artikel ini sangat bermanfaat buat kita
semua, terutama buat saya sebab sangat berkaitan erat denga kondisi hati
saya saat ini, temanya ya'itu mengenai hukum alam, jadi jangan pernah
merasa malas untuk membaca ok,,,
Kalau kita belajar Al Quran
tentunya di situ banyak Ayat-ayat tentang hukum alam, hukum Alam menurut
yang saya pelajari suatu Hukum yang di berikan Allah untuk penghuni
Alam dan seisinya yang berlaku dan berjalan dengan adil.
Dalam
Al Quran di sebutkan kalau Allah memberikan semuanya untuk kemanfaatan
utamanya manusia dan seisinya... Apa bunyi hukum alam tersebut? Coba
bacalah Al Quran di situ ada siang ada malam dan perputaran bumi, ada
kebaikan yang mendapatkan balasan begitu juga dengan keburukan juga
mendapatkan balasan dan lain-lain.
Semua sama di hadapan Allah
baik yang muslim maupun non muslim, baik seorang dengan kelakuan baik
maupun tidak, karena Al Quran diturunkan untuk Rahmatan Lil Alamin atau
Rahmat bagi penghuni Alam ini.
Kalau kita pahami lagi segala
perbuatan atau apa yang kita lakukan di dunia ini pasti ada balasan atau
hasilnya di dunia ini, Kadang seorang ustad atau kiyai hanya bicara
pahala dan dosa dan balasannya di akhirat nanti.
Dalam
pemahaman/logika umum,akhirat adalah suatu yang ghoib(untuk sekarang)
jadi ada sebagian orang yang akan melakukan suatu perbuatan dosa tidak
berpikir panjang karena akhirat masih jauh dan di awang-awang,,, Padahal
tidak, semua perbuatan akan mendapatkan hasilnya di dunia ini.
Sebuah penyakit/masalah/kasus yang kita hadapi adalah hasil dari
perjalanan hidup yang telah kita lewati, Kalau kita belajar Al Quran dan
isinya ada Hukum Alam/Sunatullah,bahwasannya Allah tidak pernah
menghukum hambanya karena kalau kita belajar Tauhid, Allah Maha Pengasih
dan Penyayang, tidak ada sifat Allah yang negatif. Kalau toh kita
merasa di hukum berarti kita masih disuruh belajar ataupun dalam rangka
pembersihan diri untuk peningkatan keimanan kita
Kalau kita
benar mempelajari Hidup dengan bimbingan Al Quran pertama kali kita
harus jujur baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain, dengan
begitu kita akan bisa memahami Alam ini. Bukankan dalam Isro' Miroj Nabi
Muhammad di perintah Sholat dan di ajarkan dengan Iqro.... atau
"bacalah". Bacalah semua yang ada di sekitarmu.
Dengan membaca
sekitarmu anda akan berpikir,menjalani dan menempuh perjalaan/ujian di
dalam kehidupan sehingga kawan kawan menjadi cerdas dan beriman (Orang
yang berakal adalah orang yang beriman).
Hukum Alam intinya
adalah keseimbangan ataupun ada aksi ada reaksi, kita menanam pasti kita
mengunduh, semisal dalam perjalanan siang dan malam adalah suatu bentuk
keseimbangan, begitu juga apabila kita menhancurkan hutan akan
menghasilkan seperti banjir, suhu bumi yang semakin panas... kalau kita
biasa hidup dengan pola yang tidak baik/tidak sehat maka hasilnya yang
kita unduh juga tidak baik/atau sakit (dalam waktu yang singkat ataupun
butuh waktu).
Seorang kiai yang hanya wirid dengan jumlah
banyak atau menjalani Sufi atau menyendiri masih kalah keimanannya
dengan seorang yang mempunyai keseimbangan hablumminallah dengan
Hablumminannas, karena dia lebih mendapatkan ilmu dan ujian-ujian hidup
dalam menghadapi realiti yang ada (ujian-ujian ini yang akan
meningkatkan keimanan).
Allah sudah memberikan semuanya ke manusia tinggal bagaimana kita menggunakan dan menjalani semua yang ada...
Tulisan di atas merupakan curahan hati saya dan pembuka wawasan kita
semua kawan,,, agar kita mau belajar dari diri kita, orang lain,
lingkungan yang akan menjadikan kita menuju keseimbangan hidup baik
dunia dan akhirat,
Kesempurnaan hanya milik Allah dan Nabi Muhammad dan kita wajib menuju kesana.
2 komentar:
Yup,tp saya kurang setuju ttg sufi yg berkesan menyendiri dlm postingan sdr yg saya tau sufi lbh byk bergaul di masyarakat bahkan lbh byk dicoba. Cth rabi'ah atau para wali(wali9) yg kita kenal di indonesia atau Tokoh sufi lain nya.tq
Yup,tp saya kurang setuju ttg sufi yg berkesan menyendiri dlm postingan sdr yg saya tau sufi lbh byk bergaul di masyarakat bahkan lbh byk dicoba. Cth rabi'ah atau para wali(wali9) yg kita kenal di indonesia atau Tokoh sufi lain nya.tq
Posting Komentar